ANALISIS FAKTOR KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Penulis

  • Eni Purwaningsih
  • Wahyu Pamungkasih
  • Siti Hanifatun Fajria
  • Supatmi
  • Dian Novita Kumalasari

Kata Kunci:

Analisis Faktor Kejadian, Stunting

Abstrak

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan mencerminkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode pertumbuhan anak. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) melaporkan prevalensi stunting sebesar 21,6% pada tahun 2022, penurunan kecil dari 24,4% pada tahun 2021, namun masih di atas target 2024 sebesar 14%. Pada tahun 2023, prevalensi stabil di sekitar 21,5%, Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat mengganggu perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan. Untuk menganalisis faktor  kejadian stunting pada anak usia 0-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pundong, Bantul, Yogyakarta. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah anak-anak stunting usia 0-5 tahun yang terdaftar di Puskesmas Pundong, dengan sampel yang diambil secara total sampling. Penelitian ini melibatkan 178 responden, di mana 78,1% mengalami stunting, dengan 21,9% dalam kategori sangat pendek. Sebagian besar responden adalah laki-laki (56,18%) dan berusia antara 13-24 bulan (37,08%). Analisis menunjukkan bahwa kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kejadian stunting (P < 0,05). Faktor lain yang mempengaruhi adalah inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif, pendidikan ibu, dan riwayat anemia pada ibu hamil. KEK pada ibu saat hamil merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman gizi ibu hamil sangat penting. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan juga krusial dalam pencegahan stunting. Upaya terpadu untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan edukasi mengenai gizi selama kehamilan serta menyusui diperlukan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia

Referensi

Alfarisi, R., Nurmalasari, Y., & Nabilla, S. (2019). Status gizi ibu hamil dapat menyebabkan kejadian stunting pada balita. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 5(3), 271-278. https://doi.org/10.33024/jkm.v5i3.1404

Amin, N. and Julia, M. (2016). Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 170. https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).170-177

Andini, F. (2020). Hubungan faktor sosio ekonomi dan usia kehamilan dengan kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil di puskesmas prambontergayang kabupaten tuban. Amerta Nutrition, 4(3), 218. https://doi.org/10.20473/amnt.v4i3.2020.218-224

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. (2018). A review of child stunting determinants in indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4). https://doi.org/10.1111/mcn.12617

Dorsey, J., Manohar, S., Neupane, S., Shrestha, B., Klemm, R., & West, K. (2017). Individual, household, and community level risk factors of stunting in children younger than 5 years: findings from a national surveillance system in nepal. Maternal and Child Nutrition, 14(1). https://doi.org/10.1111/mcn.12434

Fatimah, S. and Fatmasanti, A. (2019). Hubungan antara umur, gravida dan usia kehamilan terhadap resiko kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14(3), 271-274. https://doi.org/10.35892/jikd.v14i3.248

Fitri, L. (2018). Hubungan bblr dan asi ekslusif dengan kejadian stunting di puskesmas lima puluh pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(1), 131. https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.1767

Gozali, W. (2019). Hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas buleleng iii. International Journal of Natural Science and Engineering, 2(3), 117. https://doi.org/10.23887/ijnse.v2i3.17448

Hafid, R. (2022). Efektivitas peran bidan terhadap keberhasilan bounding attachment melalui inisiasi menyusu dini. Jurnal Berita Kesehatan, 15(2), 27-34. https://doi.org/10.58294/jbk.v15i1.90

Hasanah, U. (2023). Hubungan pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian kekurangan energi kronik (kek) pada ibu hamil di puskesmas putri ayu. Mahesa Malahayati Health Student Journal, 3(8), 2375-2385. https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i8.10832

Khairani, N. and Effendi, S. (2019). Family characteristics as risk factors of stunting among children age 12-59 month. Jurnal Aisyah Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(2), 119-130. https://doi.org/10.30604/jika.v4i2.188

Khamis, A., Mwanri, A., Ntwenya, J., & Kreppel, K. (2019). The influence of dietary diversity on the nutritional status of children between 6 and 23 months of age in tanzania. BMC Pediatrics, 19(1). https://doi.org/10.1186/s12887-019-1897-5

Khoirunisak, N. and Wulanjari, D. (2021). Penanganan stunting dan aki akb era pandemi covid-19 dengan 3m di desa trewung kecamatan grati kabupaten pasuruan. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 1(1), 83-90. https://doi.org/10.54082/jamsi.35

Mardiati, M. (2023). Hubungan pernikahan usia dini dan kadar hb pada masa hamil dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di puskesmas banda sakti kota lhokseumawe tahun 2022. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 6(2), 224-234. https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2166

Miller, A., Murray, M., Thomson, D., & Arbour, M. (2015). How consistent are associations between stunting and child development? evidence from a meta-analysis of associations between stunting and multidimensional child development in fifteen low- and middle-income countries. Public Health Nutrition, 19(8), 1339-1347. https://doi.org/10.1017/s136898001500227x

Nai, H., Gunawan, I., & Nurwanti, E. (2016). Praktik pemberian makanan pendamping asi (mp-asi) bukan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 126. https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).126-139

Pratiwi, D., Dewanti, L., & Husada, D. (2021). Faktor kejadian stunting pada balita di sebuah desa kabupaten tasikmalaya. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(1), 16-23. https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i1.2019.16-23

Purnamasari, M. and Rahmawati, T. (2021). Hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 290-299. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.490

Rachmi, C., Agho, K., Li, M., & Baur, L. (2016). Stunting, underweight and overweight in children aged 2.0–4.9 years in indonesia: prevalence trends and associated risk factors. Plos One, 11(5), e0154756. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0154756

Rahmadiani, I. (2024). Low birth weight is related to stunting incidents: indonesian nutrition status survey data analysis.. https://doi.org/10.1101/2024.06.10.24308684

Salakory, G. and Wija, I. (2021). Hubungan anemia pada ibu hamil terhadap kejadian stunting di rs marthen indey jayapura tahun 2018-2019. Majalah Kedokteran Uki, 37(1), 9-12. https://doi.org/10.33541/mk.v37i1.3365

Siswati, T. et al. (2022). Drivers of Stunting Reduction in Yogyakarta, Indonesia: A Case Study. Int. J. Environ. Res. Public Health 2022,19(24),16497; https://doi.org/10.3390/ijerph192416497

Sjmj, S., Toban, R., & Madi, M. (2020). Hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 448-455. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.314

Sulastri, S. and Rachmawati, W. (2023). Hubungan antara umur dan gravida dengan kejadian kurang energi kronis pada ibu hamil di puskesmas kalijambe kabupaten sragen. Jiip - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(4), 2809-2816. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i4.1914

Sunartiningsih, S., Fatoni, I., & Ningrum, N. (2021). Hubungan inisiasi menyusu dini dengan kejadian stunting pada balita usia 12-24 bulan. Jurnal Kebidanan, 10(2), 66-79. https://doi.org/10.35874/jib.v10i2.786

Supriani, N. (2021). Manfaat penyuluhan dengan media video terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester iii tentang inisiasi menyusu dini. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal of Midwifery), 9(2), 123-131. https://doi.org/10.33992/jik.v9i2.1529

Torlesse, H., Cronin, A., Sebayang, S., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health,16(1). https://doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8

Diterbitkan

2024-09-30

Cara Mengutip

Purwaningsih, E., Pamungkasih, W., Hanifatun Fajria, S., Supatmi, & Novita Kumalasari, D. (2024). ANALISIS FAKTOR KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA. Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul, 24(3), 124–134. Diambil dari https://ojs.bantulkab.go.id/index.php/jrd/article/view/119