Keragaman Herpetofauna di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Kata Kunci:
keanekaragaman hayati, konservasi, reptil, amfibiAbstrak
Kelompok hewan amfibi dan reptil atau dikenal sebagai herpetofauna merupakan parameter penting dalam menjaga keseimbangan dan keberlangsungan ekosistem. Penurunan populasi herpetofauna menjadi indikator adanya perubahan kualitas lingkungan di suatu tempat. Herpetofauna memiliki habitat spesifik yang berperan sebagai indikator atau peringatan dini terjadinya perubahan lingkungan. Selain manfaat ekologi, herpetofauna juga bermanfaat secara ekonomi. Herpetofauna telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan percobaan, penelitian, pengobatan, satwa peliharaan, bahan kerajinan serta sumber protein hewani. Kabupaten Bantul memiliki bentang alam yang cukup kompleks dari dataran rendah, perbukitan, pesisir dan karst. Penelitian keanekaragaman herpetofauna bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman herpetofauna di Kabupaten Bantul. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai keanekaragaman spesies herpetofauna di Kabupaten Bantul kepada masyarakat, lingkungan akademik dan lembaga terkait serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan kawasan yang berkaitan dengan penataan ruang, pengelolaan hutan, dan konservasi keanekaragaman hayati. Penelitian dilakukan tanggal 21-26 Oktober 2024 pada peralihan musim kemarau ke musim hujan. Luas area sampling 113,48 Ha. Metode yang digunakan adalah dengan perjumpaan langsung (VES). Hasil penelitian teridentifikasi 21 spesies herpetofauna yang terdiri atas 7 spesies amfibi dan 14 spesies reptil. Indeks keanekargaman spesies Shannon-Wiener sebesar 1,6498 sehingga termasuk dalam kategori sedang. Indeks kemerataan sebesar 0,5337 yang menandakan kemerataan herpetofauna di Kabupaten Bantul cukup tinggi dan tidak ada dominansi oleh spesies tertentu
Referensi
Setiawan, A (2021). Keanekaragaman Hayati Indonsia : “Masalah dan Upaya Konservasinya”. Indonesian Journal of Conservation. 11(1) (2022) 13-21. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc
Uetz, P., Freed, P, Aguilar, R., Reyes, F., Kudera, J. & Hošek, J. (eds.) (2024) The Reptile Database, http://www.reptile-database.org, accessed [10 Desember 2024]
Frost, Darrel R. (2024). Amphibian Species of the World: an Online Reference. Version 6.2 (10 Desember 2024). Electronic Database accessible at https://amphibiansoftheworld.amnh.org/index.php. American Museum of Natural History, New York, USA. doi.org/10.5531/db.vz.0001
Irwanto, R., Lingga, R., Pratama, R., & Ifafah, S. A. (2019). “Identifikasi jenis-jenis Herpetofauna di Taman Wisata Alam Gunung Permisan, Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”. PENDIPA Journal of Science Education, 3(2), 106– 113. https://doi.org/10.33369/pendipa.v3i2.7707.
Yuliany, E. H. (2021). “Keanekaragaman Jenis Herpetofauna (Ordo Squamata) di Kawasan Hutan Rawa Gambut Tropis Mangsang - Kepayang, Sumatera Selatan”. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 111–119. https://Doi.Org/10.24002/Biota.V6i2.299 6
Setiawan, W., Prihatini, W., Widiarti, S. (2019). ”Keberagaman spesies dan persebaran fauna anura di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Telaga Warna.” Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup. 19(2): 73-79.
Cortéz-Gómez AM, Ruiz-Agudelo CA, Valencia-Aguilar A,Ladle RJ. (2015) Ecological functions of neotropical amphibians and reptiles: a review. Universitas Scientiarum 20(2): 229-245doi: 10.11144/Javeriana.SC20-2.efna
Mardiastuti, A., Masy’ud, B., Ginoga, L., Sastranegara, H., & Sutopo. (2020). “Pemanfaatan Herpetofauna Oleh Masyarakat Lokal di Indonesia”. Bogor: IPB Press.
Herzegovina, Masyud & Kusrini (2021).”Pemanfaatan Herpetofauna sebagai Obat di Kota Jakarta dan Bandung.” Seminar Nasional Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia. https://www.researchgate.net/publication/353401902
https://ppid.bantulkab.go.id/gambaran-umum-kabupaten-bantul/ diunduh tanggal 26 November 2024 pukul 07.15 WIB.
Magurran, A. E, (1988). “Ecologycal Diversity and its Measurement”. Croom Helm, London.
Balai KSDA Yogyakarta, (2023) “Survei Potensi Reptilia Dan Herpetofauna Untuk Kuota Pengambilan dan Penangkapan Tumbuhan dan Satwa Liar di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Laporan.
Iskandar, DT, (1998). “Amfibi Jawa dan Bali: Seri Panduan Lapangan”, Cetakan pertama, Puslitbang Biologi-LIPI, Bogor. Hal:1-7.
Qurniawan, T.F dan Eprilurahman, R, (2013) “Keragaman Jenis Amfibi dan Reptil Gumuk Pasir, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” dalam Zoo Indonesia Jurnal Fauna Tropika 22(2): 9-16.
Nugraha, Faizal Septia, (2017) “Keanekaragaman dan Kemelimpahan Herpetofauna di Kawasan Taman Nasional Bali Barat”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Yogyakarta,.
Hardini, D. K., Istiana, R., & Awaludin, M. T, (2021) “ Keanekaragaman Reptilia (Ordo Squamata) di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Taman Nasional Gunung Halimun Salak”, Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 7(2), 69-78.
Octaviani, D., Sudibyo, M., Amrul, H. M. Z., & Nasution, J., (2019). “Inventarisasi Jenis Ular di Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat”, Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 1(1), 36-43.
Adhinata Alisia dkk. (2022), ” Inventarisasi Jenis Reptil di Sumatra Melalui Platform Reptile Database”. Prosiding SEMNAS BIO UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,.
Baswedan Baried dkk (2024) “Keanekaragaman Herpetofauna Berdasarkan Karakteristik Mikrohabitat Pada Dua Level Ketinggan Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan BIOSPECIES. Vol. 17 (2) : 52 – 59.
Eprilurahman, Rury dkk, (2017). Kekayaan Fauna Gianyar Bali. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. hal: 62.