Jenis - Jenis Udang Air Tawar di Sungai Bedog Kabupaten Bantul
Kata Kunci:
Kabupaten Bantul, Potensi,, Sungai Bedog, Udang air tawarAbstrak
Sungai Bedog merupakan salah satu sungai yang melewati wilayah Kabupaten Bantul
dan memiliki sumber daya hayati, salah satunya adalah udang air tawar. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui jenis dan potensi udang air tawar yang ditemukan di Sungai Bedog
Kabupaten Bantul, serta mengetahui apakah parameter lingkungan yang ada di sungai Bedog
sesuai dengan kondisi ideal untuk pertumbuhan udang air tawar. Lokasi penelitian ditentukan
dengan metode purposive sampling di tiga stasiun (ST), masing-masing stasiun dibuat tiga titik
sampling. Sampel udang diambil menggunakan bubu, seser dan jala. Selain itu juga dilakukan
pengukuran parameter lingkungan meliputi suhu, pH, salinitas, kecepatan arus sungai, CO2
terlarut, dan DO. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan karakter
morfologi setiap jenis udang air tawar. Data yang didapatkan disajikan dalam bentuk tabel
maupun diagram. Hasil penelitian ditemukan empat jenis udang yaitu Macrobrachium
sintangense, Macrobrachium equidens, Caridina sp. dan Caridina elongapoda dengan jumlah
total 116 individu. Potensi masing-masing jenis udang air tawar yang ditemukan di Sungai
Bedog yaitu konsumsi dan hias. Macrobrachium equidens, M. sintangense, dan C. elongapoda
berpotensi untuk dikonsumsi, sedangkan Caridina sp. berpotensi sebagai udang hias. Parameter
lingkungan yang sesuai dengan kondisi ideal untuk pertumbuhan udang air tawar di Sungai
Bedog terdapat pada stasiun I dan III, sedangkan pada stasiun II kurang sesuai dengan kondisi
ideal untuk pertumbuhan udang karena sungai tercemar limbah industry sehingga kualitas air
menurun.
Referensi
Annawaty, Wowor, D., Farajallah, A., Setiadi, D., & Suryobroto, B. (2016). Habitat preference and distribution of the freshwater shrimp of the genus Caridina (Crustacea: Decapoda: Atyidae) in Lake Lindu, Sulawesi. Hayati J Biosci, 23(2),45-50.
Balai Lingkungan Hidup Bantul. (2014). Laporan Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bentes, B. S., Martinelli, Cavalcante D.V., J. M., Souza L.S., Almeida M. C., dan
Isaac, V. J. 2011. Spatial distribution o f t h e ama z o n ri v e r p r a w n Macrobrachium amazonicum. Braz J BiolVol 7(1): 923-935.
Cai, Y., & Shokita, S. (2006). Report on a Collection of freshwater Shrimps
(Crustacea: Decapoda: Caridea) from The Phillipines, with Description of Four New Species. The Raffles Bulletin of Zoology, 54(2), 252-270.
Cai, Y., Naiyanetr., P., & Ng, P.K.L.. (2009). The freshwater prawns of the genus
Macrobrachium Bate, 1868, of Thailand (Crustacea: Decapoda: Palaemonidae). Journal of Natural History, 38 (1), 593–595.
Collins, A. P. (2011). Laboratory Evaluation o f Freshwater prawns Macrobrachium borelli. Aquatic.Vol. 6(1): 22-27.
De Grave, S., Cai, Y., & Anker, A. (2009). Globa l Dive rsity of Shrimps (Crustacean: Decapoda: Caridean) in Freshwater Animal. Hydrobiologia, 59(5), 287-293.
De Grave, S., dan Fransen, H. J. M. (2011). The Recent species of the Dendobracnchiate, Stenopodidean, Procarididean and Caridean Shrimps
(Crustacean: Decapoda). Journal
Zoologische. Vol. 8(2): 199-208. Dwiyanto, D., Fahri, & Annawaty. (2017).
Laporan Pertama Udang Air Tawar
Macrobrachium scabriculum dari Ba t u s u y a Do n g a l a Su l awe si
Indonesia. Journal of Science and Technology, 6(3), 254-262.
Eguia, M.R.R., Dejarme., H.E., Rosario., W.R., Roxas., E.C., & Wowor, D.
(2009). Philippine freshwater prawns (Macrobrachium sp.). Aquaculture Extension Manual, 43, 50.
Firdaus, M. (2016). Keanekaragaman Udang Air Tawar di Sungai Uyit Desa Lok Lahung Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Banjarmasin: Universitas Lambung Mengkurat.
Hadiaty, R. K, & Wirjoatmodjo, S. (2002). Studi pendahuluan distribusi udang di
Danau Matano, Sulawesi Selatan. Jurnal Iktiologi Indinesia, 2(2), 23- 29.
Johnson, D. S. (1991). Distributional and Other Notes on Some Fres-Water
Prawns (Atyidae and Palaemonidae) Mainly from The India-West Pasific Region. Bull National Mus, 3(2), 5-30.
McDowall, R. M. (2007). On amphidromy a distinct from of diadromy in aquatic organisn. Crustaceae and Fish, 8(1), 1-13
Merquet, G. (2002). Freshwater crustaceans of French Polynesia: taxonomy
d istri b u t i o n s, a n d b i o m a ss (Decapoda). Crustaceana, 6(1), 125-140.
Mulyati, T., Fahri., & Annawaty. (2016). Inventarisasi Udang Air Tawar Gebus Caridina di Sungai Pobaya Palu: Sulawesi Tengah. Online Journal of Natural Science, 5(1), 83-96.
Murtidjo, B. A. (1998). Budidaya Udang Galah. Yogyakarta: Kanisius.Murtidjo, B. A. (2010). Budidaya Udang Air Tawar Sistem Monokultur. Jakarta: Kanisius.
New, M. B. (2002). Farming Freshwater Prawns. A Manual for The Culture of
T h e G i a n t R i v e r P r a w n (Macrobrachium rosenbergii). Food andAgriculture Organization. Roma: FAO Fisheries Tecnical Paper 428.
Nurasiah., Haryadi Bambang., dan Winda D.K. (2011). Keanekaragaman Udang Air Tawar di Sungai Tabir Ke camatan Tabir Kabupat en Merangin. Jambi: Program Studi Biologi FKIPUniversitas Jambi.
Pina stika , M.P.L., Ha rt a ti, R., dan Kushartono, E.W. 2014. Koposisi dan
Kelimpahan Udang Panaeid di Muara S u n g a i K a l i s a n t r e n D e s a
Mangunharjo Tugu Semarang. Journal of Marine Research. Vol. 3(4): 516-526.
Rahmi., Annawati, & Fahri. (2016). Keanekaragaman Jenis Udang Air Tawar. Journal of Science and Technology, 7(2), 205-211.
Said, D. S., Maghfiroh, M., Wowor, D., & Triyanto. (2012). Kondisi Populasi, dan Potensi Udang Macrobrachium equidens. Studi kasus Wilayah Bogor-Jawa Barat dan Brebes-Jawa Tengah. Bogor: Makalah Seminar Nasional Limnologi 6. Botanical Convention Center.
Setyawati, N.L., dan Annawaty, A. (2019). Distribusi dan Preferensi Habitat
Udang Air Tawar Caridina ensiferaSchenkel, 1902 pada Dua Inlet Danau Poso Sulawesi Tengah. Journal of Science and Technology. Vol. 8(2): 87-93.
Silalahi J. 2009. Analisis Kualitas Air dan Hubungannya dengan keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Sekolah Pascasarjana. USU: Medan.
Silalahi, J. (2012). Analisis Kualitas Air dan Hubungannya dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Medan: USU.
Suwondo., E. Febrita., Dessy., dan M. Alpusari. (2014). Kualitas Biologi Perairan Sungai Bedog Kabupaten Bantul Berdasarkan Bioindikator Plankton dan Bentos. Jurnal Biogenesis. Vol.1(1): 15-20.
Taufik. (2011). Keanekaragaman Udang Air Tawar di Danau Kerinci Provinsi Jambi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Trijoko, Handayani, N. S. N., Widianawati, A., & Eprilurahman, R. (2015).
Karakter Morfologisdan Molekular Macrobrachium spp. dari Sungai Opak Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal Biogenesis, 3(1), 1-10.
Vannote, R. L., Minshall, G. W., Cummins, K. W., Sedell, J. R., & Cushing, C. E.
(2010). The Rive r Continum Concept. Canadian Journal of Fish Aquatic Science, 37(1), 130-137.
Widianawati, A. (2012). Keragaman jenis udang di Muara Sungai Progo Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pasca erupsi merapi tahun 2010. Seminar. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.
Widianawati, A. (2014). Karakter Morfologis dan Molekular Macrobrachium spp.
di Sungai Opak Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.
Wowor, D. (2001). The freshwater prawns of the genus Macrobrachoum (Crustacea: Decapoda: Palaemonidea) from Brunei Darussalam. Raffles Bulletin of Zoology, 49(1), 269-289.
Wowor, D., Cai, dan Ng., P.K.L. (2004). Crustacea: Decapoda, Caridea. In:
Freshwater Invertebrates of the Malaysian region (C.M. Yule & Y.H. sen, eds). Kuala Lumpur: Academy of Science Malaysia.
Wowor, D., Muthu, V., Meier, R., Balke, M., & Cai, Y. (2009). Evolution of life
history traits in Asian freshwater prawns of the genus Macrobrachium ( C r u s t a c e a : D e c a p o d a : Palaemonidae) based on multilocus molecular phylogenetics analysis. Molecular Phylogenetics and Evolution, 5(2), 340–350.
Wowor, D. (2010). Studi Biota Perairan dan Hepertofauna di Daerah Aliran
S u n g a i (DAS ) Ciliwu n g d a n Cis a d e n e :Ka j i a n Hi l a n g n y a Keanekaragaman Hayati. Laporan akhir program insentif peneliti dan perekayasa LIPI tahun 2010. Bogor:
Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.Yayuk, P., Fahri, &Annawaty. (2012). Udang air tawar genus Atyoida di Sungai Pondo, Palu,Sulawesi Tengah, Indonesia. Journal of Science and Technology, 5(2), 192–198.
Yeo, D.J.C., Y. Cai., dan P.K.L. Ng. (2016). The freshwater and terrestrial decapod Crustacea of Pulau Tioman, Peninsular Malaysia. The Raffles Bulletin of Zoology. Vol. 6(1): 197-244.