Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Dukungan Keluarga Dalam Pemulihan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajangan

Penulis

  • Nadya Novita Mentang
  • Fajriyati Nur Azizah

Kata Kunci:

persepsi keluarga, dukungan keluarga, gangguan jiwa

Abstrak

Gangguan jiwa merupakan suatu sindrom perilaku yang seacara klinis berhubngan dengan distress penderitaan dan dapat menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Persepsi, pemahaman, dan pengenalanperistiwa. Seseorang yang terdiagnosa mengalami gangguan jiwa membutuhkan perhatian yang lebih dari lingkungan sekitarnya khususnya perhatian dan dukungan keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan dukungan keluarga terhadap pemulihan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekataan Cross-sectional denngan teknik simple random sampling kepada 51 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner persepsi keluarga (Nugroho,2016) dan kuesioner dukungan keluarga (Nurwulan,2017). Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus spearman rank diperoleh p=0,350 (>0,50). Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki persepsi dalam kategori baik (90.1%) dan dukungan keluarga menunjukan sebagian besar memiliki dukungan sedang (68,7%).

Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara persepsi keluarga dan dengan dukungan keluarga dalam pemulihan ODGJ di wilayah kerja Puskesmas Pajangan Bantul. Diharapakan untuk penelitian selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunkan metode lain seperti kualitatif sehingga sangat menggali informasi menaril tentang persepsi dan dukungan keluarga.

Referensi

Ananda, K. R. (2017). Studi Fenomenologi Beban Caregiver Penderita Skizofrenia di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Stikes Jenderal Achmad Yani.

Asti, A. D., Sarifudin, S & Agustin, I. M. (2016). Public Stigma Terhadap Orang

Dengan Gangguan Jiwa di Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah

Kesehatan Keperawatan. 12(3). Pp. 176-188. Terdapat di

https://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/article/view/166 [Diakses pada 11 November 2018]

Ayenalem, A. E., Tiruye, T. Y & Muhammed, M. S. (2017). Impact of Self Stigma on Quality of Life of People with Mental Illness at Dilla University Referral Hospital South Ethiopia. American Journal of Health Research. 5(5). Pp. 125-

Terdapat di

http://www.sciencepublishinggroup.com/journal/index?journalid=656 [Diakses pada 09 Desember 2018]

Ayuningtyas, D., Misnaniarti & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan

Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya.

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 9(1). Pp. 1-10. Terdapat di

www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/download/716/pdf [Diakses pada 15 Desember 2018]

Depkes RI. (2014). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia.

Dinkes. (2017). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2016. Yogyakarta.

Keliat, B. A., Wiyono, A. P & Susanti, H. (2011). Manajemen Kasus Gangguan

Jiwa. Jakarta: EGC.

Dinkes. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 2017. Yogyakarta.

Endraswara, S. (2012). Falsafah

Hidup Jawa: Menggali Mutiara

Kebijakan dari Intisari Filsafat

Kejawen. Yogyakarta: Cakrawala.

Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Kuspratiwi, D. A. (2017). Hubungan Stigma Masyarakat Dengan Penerimaan Pasien Skizofrenia di RSJD Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.

Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. Alih bahasa B, Anna Keliat, Singapura: Elseiver.

Nasriati, R. (2017). Stigma dan Dukungan Keluarga dalam Merawat Orang

Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan. 15(1). Pp. 56-65. Terdapat

Nirwan., Tahlil, T., & Usman, S. (2016). Dukungan Keluarga Dalam Perawatan

Pasien Gangguan Jiwa Dengan Pendekatan Health Promotion Model.

Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(2). Pp. 64-74. Terdapat di

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/6391 [Diakses pada 03 September 2019]

Nugroho, A. (2016). Gambaran Persepsi Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pieter, H. Z & Lubis, N. L. (2010). Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana.

Rachmatullah, A. (2010). Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Logung Pustaka.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Yogyakarta. di

http://jurnal.ump.ac.id/index.php/medisains/article/view/1628 [Diakses pada 11 November 2018]

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tuty, D.W.N., Widiyanti, E., & Utami, B.W. (2017). Korelasi Faktor Pembentuk

Persepsi Dengan Persepsi Konsumen Terhadap Media Pemasaran Online.

Journal of Sustainable Agriculture, 32(2). Pp. 108-115. Terdapat di

https://jurnal.uns.ac.id/carakatani/article/view/14996 [Diakses pada 03 September 2019]

World Health Organization. (2013). Terdapat di:

https://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHS20

_Full.pdf

World Health Organization. (2016). Skizofrenia. Terdapat di:

http://www.int/mediacentre/factsheets/fs397/en/.

Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.

Unduhan

Diterbitkan

2021-12-31

Cara Mengutip

Mentang, N. N., & Azizah, F. N. (2021). Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Dukungan Keluarga Dalam Pemulihan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajangan. Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul, 21(4), 4075–4089. Diambil dari https://ojs.bantulkab.go.id/index.php/jrd/article/view/62