Sumur Gumuling dalam Cerita Lisan Masyarakat
Kata Kunci:
Situs Sumur Gumuling, Mitos, Tradisi LisanAbstrak
Situs Wisata Sumur Gumuling merupakan bagian situs sejarah peninggalan kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta yang mengandung signifikansi perkembangan dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat di wilayah Pleret, Bantul. Oleh karena itu, situs Sumur Gumuling layak dikaji untuk memahami signifikansi situs terhadap kehidupan seni, sosial, budaya dan masyarakat .Penelitian tersebut menggunakan teori nilai fungsi yang dikembangan oleh Finnegan. Adapun, metode pengumpulan data melalui studi lapangan dengan teknik observasi, pengamatan, perekaman, pencatatan, dan wawancara mendalam. Metode analisis data ditempuh dengan melakukan transkripsi data, penyempurnaan, dan melakukan analisis hingga mencapai sebuah kesimpulan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa situs Sumur Gumuling memiliki nilai tradisi lisan yang berfungsi untuk mengatur kehidupan di wilayah sekitar situs. Mitos dan tradisi lisan merupakan sumber hukum konvensional yang mampu untuk mengatur masyarakat menaati pengaturan strategis untuk pelestarian lingkungan. Selain itu, keberadaan situs dimanfaatkan sebagai penandaan kelestarian seni dan tradisi lisan dalam masyarakat.
Referensi
Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi
Danandjaja, James. 2015. “Pendekatan Folklor dalam Penelitian Bahan-Bahan Tradisi Lisan” dalam Pudentia (editor). Metodologi Kajian Tradisi Lisan: Edisi Revisi. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Finnegan, Ruth. 1992. Oral Tradition and Verbal Arts. London: Routledge
Ras, J.J. 1979. Javanese Literature Since Independence. Netherland: Koninklijk Instituut voor Taal
Pudentia, MPSS. 2015. Metode Kajian Sastra Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Pustaka Jaya