IMPLEMENTASI GERAKAN BANTUL BERSAMA DALAM KURIKULUM MERDEKA UNTUK MENUJU SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
Kata Kunci:
bantul bersama, kurikulum merdeka, berbudaya lingkunganAbstrak
Upaya untuk melindungi, melestarikan, dan mengelola lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah semata, tetapi juga memerlukan partisipasi dan peran aktif semua komponen masyarakat, baik kelompok masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan (sekolah) dan perguruan tinggi. Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka di suatu sekolah dapat memasukan materi lingkungan sehingga implementasi Kurikulum Merdeka dapat menjadi solusi pemecahan isu permasalahan sampah yang sedang menjadi bahasan di Kabupaten Bantul selain juga dapat membantu sekolah untuk menuju sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang arahnya untuk sekolah adiwiyata. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi Gerakan Bantul Bersama yang dapat dilakukan sebagai penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di suatu sekolah untuk menuju sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Metode penelitiannya adalah deskripstif kualitatif dengan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif naratif. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi untuk kemudian ditulis dalam bentuk uraian dan disederhanakan sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Gerakan Bantul Bersama yang dapat dilakukan sebagai penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di suatu sekolah antara lain adalah: (1) penerapan kebijakan berwawasan lingkungan; (2) pelaksanaan proyek Kurikulum Merdeka berbasis lingkungan; (3) menjalin kemitraan berbasis partisipatif baik dengan pemerintah, perguruan tinggi, sekolah lain dan media massa; (4) melakukan kegiatan studi berbasis lingkungan. Berbagai pengalaman yang didapat dalam penerapan Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi para peserta didik dan sekolah untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder (Pemerintah, Perguruan Tinggi dan masyarakat) secara massif, intensif dan berkelanjutan untuk sama-sama mendukung Gerakan Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah di Tahun 2025).
Referensi
I Wayan Koko Suryawan, dkk. 2022. Korelasi Kondisi Sosial Masyarakat terhadap Timbulan Sampah Selama Pandemi Covid 19 di Provinsi Bali. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 20, Nomor 4. (http//ejournal.undip.ac.id/index.php)
Alex S. 2020. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Bantul:Pustaka Baru Press.
Hayu S. dkk. 2020. Buku Saku Khotbah untuk Umat Islam. Jakarta:Yayasan ICLEI.
Ilyas Asaad, dkk. 2011. Teologi Lingkungan: Etika Pengelolaan Lingkungan dalam Perspektif Islam. Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Wahyuni Purnami. 2020. Pengelolaan Sampah di Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Kesadaran Ekologis Siswa. 9(2), 110-116.
Trikinasih Handayani & Dedi Wijayanti. 2017. Program Pengembangan Eko-Eduwisata Mangrove Menuju Konservasi Taman Pesisir di Kabupaten Bantul. Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul (http://jrd.bantul.go.id)
Bambang Wintoko. 2020. Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah. Bantul: Pustaka Baru Press.
Ari Budi Nugroho, dkk. 2022. Modul Sosialisasi Pengurangan Sampah dari Sumber Sampah untuk Mendukung Bantul Bersama. Bantul: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul.
Chay Asdak. 2014. Kajian Lingkungan Hidup Startegis (Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Ujam Jaenudin & Rosleny Marliani, 2017. Psikologi Lingkungan. Bandung: CV Pustaka Setia
Tim Pusat Kurikulum dan Pembelajaran. dkk. 2022. Serba-Serbi Kurikulum Merdeka. Jakarta: BSKAP
KLH & Kemendikbud. 2012. Panduan Adiwiyata. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup & Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
