DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN TERHADAP STRUKTUR KERUANGAN DI SEWON BANTUL
Kata Kunci:
perubahan, penggunaan lahan, struktur ruangAbstrak
Penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu, misalnya permukiman, perumahan dan persawahan. Penggunaan lahan juga merupakan pemanfaatan lahan dan lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam penyelenggaraan kehidupannya. Pembangunan tidak lepas dari penggunaan lahan, oleh sebab itu penelitian ini di tujukan dalam mengidentifikasi alih fungsi lahan di Kecamatan Sewon serta dampaknya terhadap struktur ruangn. Metode analisis yang digunakan adalah analisis overlay dan interpretasi peta untuk mengetahui besaran perubahan spasialnya, serta untuk mengetahui variabel-variabel pembentuk struktur ruangnya. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui terjadi pengurangan penggunaan lahan sawah irigasi, dapat disimpulkan variabel perubahan menjadi kawasan permukiman, industri, perumahan, perdagangan & jasa, kebun, lahan kosong dan ruang terbuka hijau. Berdsarkan hasil analisis Kecamatan Sewon masuk dalam pusat kegiatan nasional di mana jaringan transportasi sebagai unsur pembentuk struktur kota dan bila ditarik lurus dengan konsep struktur ruang berbentuk poros, terdapat empat jaringan jalan pembentuk struktur ruang yakni jalan Ring Road sebagai jalan arteri, jalan Parangtritis, jalan Bantul, jalan Imogiri Barat sebagai jalan kolektor. Ke empat ruas jalan diatas menjadi akses mobilitas yang cukup tinggi, dan dari situlah berkembangannya sarana-sarana penunjang kegiatan yang terjadi. Hal ini menekankan bahwa jaringan jalan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap struktur ruang kota.
Referensi
Bambang Syaeful Hadi, S.Pd., M.Si., Harya Bima HSB, Penyusunan Skala Prioritas Pengembangan Lahan Untuk Permukiman Baru di Kabupaten Sleman Berbantuan Sistem Informasi Geografi (Yogyakarta: Pend.Geografi FIS UNY.,2014)
Bourne, L.S., ed. 1982. Internal Structure of the City: Readings on Urban Form, Growth, and Policy, 2nd edition. Oxford: Oxford University Press.
Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi. 2007.Metodologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara.
Daldjoeni, N. 1998. Geografi Kota dan Desa. Bandung : Penerbit Alumni ITB.
Djunaedi, A,(2000) Keragaman Plihan Corak Perencanaan (planning style) untuk mendukung kebijakan otonomi daerah, makalah dipresentasikan dalam seminar Temu Alumni MPKD 2000 di Werdahapura, Sanur, Bali Agustus 2000.
Djunaedi, A,(2001) Alternatif Model Penerapan Perencanaan Strategis dalam Penataan Ruang Kota di Indonesia, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Bandung.
Endarto, Danang., Sarwono., Pribadi, Singgih, (2009), Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Hadi Sabari Yunus, S.H. Struktur Tata Ruang Kota, Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta 1999.
Ilhami, 1988. Strategi Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Usaha Nasional, Surabaya.
Nia K. Pontoh & Iwan Setiawan. 2008. Pengantar Perencanaan Kota. Bandung. Penerbit ITB
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000)
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Sewon Tahun 2018-2038.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Peta Kecamatan Sewon Tahun 2011 dan Tahun 2018Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul.
____. Kecamatan Sewon Dalam Angka Tahun 2011, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul.
____. Kecamatan Sewon Dalam Angka Tahun 2019, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Teori Tentang Struktur Ruang Kota (https://www.siswapedia.com/teori-tentang-struktur-ruang-kota/ di akses 12 Februari 2020). Sumber ;
Anjayani, Eni.2009. Geografi, Klaten. PT.Cempaka Putih.
Endarto,Danang.2009. Geografi, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utoyo, Bambang.2009.Geografi, Jakarta: PT. Setia Purna Inves.